Magang di Humaira Klappertart

by - 19.45.00


Kemarin, tanggal 28 Desember 2017, aku ikut magang (lagi) di Humaira Klappertart milik Umi Oya. Sebenarnya sih ya, aku enggak tahu apa-apa tentang klappertart. Dan ternyata, klappertart itu sejenis kue khas Manado dengan bahan dasar kelapa, tepung terigu, susu, mentega dan telur. Mau ikut aku buat klappertart? Ayo, ikut!


Umi Oya, senang membuat kue. Ia membuka bisnis kue online yang kuenya itu asli homemade. Kue yang Umi buatjuga banyak jenisnya, mulai dari brownies, klappertart, sus, fruit pie, dan banyak lagi. Dan, kuenya buatannya rasanya enak-enak, lho.

Eh, kok malah ngomongin Umi, ya? Hehe, maaf. Lanjut, yuuk!

Hari Kamis itu, aku datang ke rumah Umi. Aku mengira, saat itu aku sudah terlambat, tapi ternyata, baru satu orang yang datang, Bang Afif. Wah, sempat heran juga, karena saat aku datang itu waktunya bisa dibilang terlambat, malah sangat terlambat. Mungkin hambatan mereka datang adalah cuaca, karena saat itu langit tampak mendung.

Saat aku datang, mereka (umi Oya dan Bang Afif) sedang membuat adonan klappertart. Rencananya, hari itu kami akan membuat klappertart, fruit pie dan kue sus. Aku menatap adonan  yang sedang diaduk di atas kompor. Aku juga melihat, suami Umi menaruh kelapa muda di adonan kue. 

Lalu, Umi Oya mengambil cup kecil untuk klappertart (apaan, sih, namanya? Lupa) dan menantangku serta Bang Afif untuk menakar adonan di dalam cup. Kata Umi, berat adonan harus 100 gram, agar adonan di setiap cup terbagi rata tanpa ada kekurangan dan kelebihan adonan.

Umi juga berkata, di setiap adonan yang dimasukkan ke cup harus ada kelapanya, agar terbagi rata. Setelah sibuk menakar adonan, umi memasukkan klappertart ke oven.

Lalu, datanglah Bang Yusuf. Aku yang tadinya berharap akan punya satu teman perempuan mulai tersenyum kecut. Hm, jadi perempuan sendiri, deh.

Kami mulai membuat kulit pie. Kalo adonan pienya … hmm, aku lupa. Entah sudah dibuat entah ada persediannya, aku kurang ingat. Bagi aku yang jarang membuat kue, apalagi kue-kue yang jenisnya seperti pie ini, jelas langsung kebingungan. Saat Umi mempraktekkan cara menaruh kulit pie dalam cup, aku menganggapnya mudah, kecil. Namun, saat aku mencoba terjun langsung, hmm, jangan harap. Aku justru kebingungan dengan cara menaruh kulit pie itu. Kulitnya enggak boleh terlalu tipis atau terlalu tebal. Maksudnya?!


Percobaan pertama, aku masih kebingungan dengan cara mengatur kulit pie itu. Percobaan kedua, karena terobsesi ingin kulit pienya bagus, aku terlalu lama berkutat dengan adonan sehingga adonannya mulai keluar minyaknya. Duh, terlalu lama dibuat, malah berminyak. Terlalu cepat, malah berantakan. Ck, ck. Percobaan ketiga pun masih tak jauh beda dari percobaan pertama dan kedua, kurang memuaskan.

Sedangkan kulit pie yang dibuat Bang Afif, dinilai sudah cukup bagus oleh Umi. Mungkin karena Bang Afif sering membantu mamanya membuat kue.

Selesai menaruh kulit pie, Umi menaruh adonan ke dalam oven. Kami mulai membuat kue sus. Karena adonannya sudah tersedia, kami tinggal membentuknya saja diatas loyang. Fine, dari kalimat sebelumnya memang terlihat mudah, tapi tidak bagiku yang masih ‘kurang’ dalam hal membuat kue.


Umi mempraktekkan cara membentuk adonan sus diatas loyang. Lalu memberi kami kesempatan untuk ikut membentuk adonan. Beruntung, aku sedikit terbantu membentuknya karena pernah mengikuti kursus dekorasi cupcake, yang juga menggunakan hiasan yang hampir sama seperti bentuk sus ini. Bang Afif pun dipuji lagi karena kepintarannya. Sedang Bang Yusuf, ia juga masih gugup membentuk adonan sus.

Selesai membentuk adonan sus sampai tiga loyang, Umi memasukkan adonan tersebut pada oven. Lalu, kami membuat krim untuk ditaruh di kue sus.

Selesai membuat krim, Umi mengeluarkan semua kue yang sudah jadi dari dalam oven. Umi menaruh adonan pie diatas kulit pie yang sudah jadi, lalu menata potongan buah kiwi, buah jeruk dan buah stroberi diatas pie. Lalu memberi kesempatan pada kami untuk mencoba menghias pie. Dan akhirnya, fruit pie-nya sudah jadi!

Setelah itu, Umi memasukkan krim ke dalam kue sus. Hmm, yummy! Klappertart-nya pun sudah jadi. Enak bangeet.

Kami sama-sama mengambil kue dan melahapnya. Rasanya enak! Wah, jangan-jangan, setelah ini aku jadi pengin memesan kue Umi Oya terus, nih.


Oh iya, bagi kalian yang mau memesan kue umi, bisa mengklik disini.

Dua hari setelah magang, aku jadi terbayang-bayang rasa kue sus buatan Umi Oya, lalu aku berkata pada mamaku, “Ma, aku jadi pengin kue sus buatan umi kemarin.” Mamaku tertawa.

Duh, sepertinya aku harus memesan kue sus umi, nih. :D




You May Also Like

0 Comments